Advokasi

Seni Semasa Krisis

Dimulai: 2020
Tujuan:

Mendorong kebijakan yang membantu seniman dan pekerja seni bertahan saat krisis

Pemangku Kepentingan:

Pemerintah, swasta, seniman, pekerja seni

Status:
  • Gulir wacana rekomendasi kebijakan

234 acara seni yang dibatalkan atau ditunda akibat COVID-19:

  • 30 proses produksi, rilis, dan festival film
  • 113 konser, tur, dan festival musik
  • 2 acara sastra
  • 33 pameran dan museum seni rupa
  • 10 pertunjukan tari
  • 46 pentas teater, pantomim, wayang, boneka, dan dongeng

(Data Koalisi Seni per 21 April 2020, 16.00 WIB)

Indonesia berada di lokasi rawan bencana alam, sehingga krisis akibat bencana alam bukanlah hal baru. Meski sejumlah bencana non-alam pernah pula dihadapi Indonesia, belum ada pandemi seperti COVID-19 dengan dampak semasif ini bagi manusia, termasuk para seniman dan pekerja seni.

Koalisi Seni yakin seni berperan besar menumbuhkan dan memelihara kelentingan alias resiliensi masyarakat saat menghadapi krisis. Artinya, bantuan untuk seni akan membantu masyarakat bertahan di tengah pandemi, sehingga turut mengurangi beban di pundak pihak lain.

Untuk mendorong kebijakan pemerintah maupun swasta yang bisa membantu seniman dan pekerja seni bertahan, Koalisi Seni melakukan beberapa upaya berikut:

  1. Mendata jumlah acara seni yang dibatalkan
    Silakan isi formulir pendataan di tautan ini (bit.ly/acarabatal) seakurat mungkin dan sebarkan ke jejaring Anda, agar basis data rekomendasi kebijakan Koalisi Seni dapat memberikan potret komprehensif tantangan ekosistem seni akibat COVID-19. Agregat data dari formulir ini akan secara rutin diperbarui di bagian atas laman ini. Tabel data yang telah terkumpul dapat dibaca di tautan ini.
  2. Mendata kebijakan bagi seni semasa pandemi di Indonesia dan negara-negara lain
    Sejumlah pemerintah daerah dan negara telah melansir sejumlah kebijakan yang mengurangi beban seniman dan pekerja seni di tengah pandemi. Data tersebut secara berkala diperbarui, dan tersedia di laman ini.
  3. Membuat rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dan swasta
    Berdasarkan penilaian awal terhadap dampak COVID-19 dan praktik baik di negara lain, Koalisi Seni telah menyusun naskah awal rekomendasi kebijakan. Data yang terkumpul dari formulir maupun informasi jejaring Koalisi Seni akan menjadi masukan berharga untuk menyempurnakan rekomendasi tersebut, sesuai dengan kebutuhan para pegiat seni. Koalisi Seni juga telah menyusun rekomendasi kebijakan pascapandemi bagi ekosistem film, menelisik perihal Kartu Prakerja, mengulas gerakan #ResiliArt yang digagas UNESCO, membayangkan ekosistem seni pascapandemi, serta menganalisis protokol baru dalam berkesenian.
  4. Mengadakan diskusi publik berbasis internet untuk menggulirkan rekomendasi kebijakan
    Rekomendasi kebijakan Koalisi Seni diadvokasikan dalam dialog publik daring (online) pada Senin, 6 April 2020 dengan berbagai pemangku kepentingan. Rangkuman dialog publik tersebut bisa disimak di laman ini.

Sebagai catatan, krisis ini sangat mungkin bukanlah yang terakhir kita hadapi. Jika di masa mendatang terdapat krisis lainnya, Koalisi Seni akan memperbarui laman ini agar relevan.

  • Seni berperan besar menumbuhkan dan memelihara kelentingan alias resiliensi masyarakat saat menghadapi krisis. Artinya, bantuan untuk seni akan membantu masyarakat bertahan di tengah pandemi, sehingga turut mengurangi beban di pundak pihak lain.

    Koalisi Seni

KABAR ADVOKASI INI

LINIMASA

Ayo Percepat Perubahan

Bayangkan Indonesia jadi tempat semua orang bisa mendapat manfaat maksimal dari seni — kita jadi bangsa yang lebih logis, kritis, imajinatif, inovatif, dan toleran. Seni jadi bagian terpadu dalam pendidikan dan segala kegiatan bermanfaat. Anda bisa membantu Koalisi Seni mendorong perubahan itu agar lebih cepat terjadi. Klik tautan ini untuk tahu caranya:

Silakan ketik dan tekan enter untuk mencari