DKI Jakarta
Caroline J. Monteiro akrab dipanggil Olin, lahir di Jakarta, seorang aktivis, konsultan gender, produser film dokumenter perempuan, penulis dan peneliti. Ia mendalami studi public relations di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta.
Olin telah menjadi aktivis perempuan sejak awal 90-an, sering menjadi relawan di organisasi perempuan/ organisasi lingkungan, dll. Diundang menjadi pembicara dan konsultan untuk isu gender dan feminisme sejak tahun 2000. Olin Monteiro telah mendirikan berbagai organisasi pergerakan perempuan baik secara individu atau kolektif bersama aktivis perempuan lainnya. Ia merupakan salah satu pendiri Koalisi Perempuan Indonesia (1998); mendirikan penerbit independen, Penerbit Buku Perempuan Publishing (2006) bersama Lulu Ratna, Oppie Andaresta dan Vivian Idris; dan menggagas sekaligus mengelola asosiasi seni dan feminisme untuk pekerja seni dan aktivis perempuan, Arts For Women (2012 – sampai sekarang) bersama para pendiri PBP dan individu seperti Intan Paramaditha, Cornelia Agatha, Ayu Utami dan lainnya.
Olin memiliki jaringan luas dan bergerak dalam skala Internasional dengan menjadi relawan koordinator wilayah Indonesia untuk Peace Women Across the Globe, sebuah organisasi berbasis di Swiss yang bertujuan meningkatkan visibilitas perempuan dalam mempromosikan perdamaian dunia, sejak tahun 2004. Ia membantu dokumentasi dan promosi 1000 perempuan perdamaian dari Indonesia dan Timor Leste untuk mendapat nominasi Nobel Perdamaian 2005 dan berjejaring untuk kerja-kerja kesetaraan dan perdamaian. Karena jaringan ini, Olin diundang ke berbagai konferensi dan seminar isu perempuan dan feminisme di Guadalajara-Mexico, Rio Branco-Brazil, Kenya, Senegal, Switzerland, Germany, France, Phillipine dan Thailand.
Aktivitas Olin cukup beraneka ragam, Ia pernah menjadi koordinator program dan manajer penerbit di Jurnal Perempuan 2007 – 2011; manajer pengelolaan pengetahuan di GEF SGP 2005 – 2007; koordinator penelitian part-time lapangan dampak ekonomi di Bappenas 2004-2006; peneliti pengembangan sosial di World Bank 2002-2006. Olin juga pernah paruh waktu membantu kegiatan dan riset organisasi internasional seperti di UNICEF, Ford Foundation, dan USAID antara 2000 – 2008. Di samping itu, Olin kerap diundang dan relawan dalam acara festival penulis internasional seperti Makassar International Writers Festival (2014-2018) dan Ubud Writers and Readers Festival (2007 – 2019) dan Festival Sastra Banggai di Luwuk Sulawesi Tengah, 2018-2019. Dan Asian Citizen Assembly di Bangalore India, 2010.
Sementara itu, Olin Monteiro telah memproduksi lebih dari 5 karya dokumenter bersama PWAG Indonesia dan menerbitkan 15 buku secara independen (PBP) yang berbicara mengenai perempuan dan kehidupannya. Karya-karya dokumenter Olin sebagai produser di antaranya adalah Mollo di Timur (2007), Payung Hitam Keadilan (2011), Masih Ada Asa (2015), dan tim peneliti The Woven Path: Women of Humba Land (2019). Dokumenternya sering diundang ke festival film nasional dan internasional dan Payung Hitam pernah mendapatkan Fringe Award dari Erasmus Huis International Documentary Film Festival 2012 dan diundang ke berbagai festival film.
Pengalamannya di bidang gender dan feminisme, terutama memfasilitasi proses pemberdayaan komunitas di daerah Indonesia Timur dan jaringan perempuan, sejak tahun 2000, meningkatkan kapasitas pemimpin perempuan, memajukan komunitas perempuan dan belajar bersama menggali potensi daerahnya. Olin sudah melakukan pendampingan juga terhadap jaringan seniman perempuan sejak 2010, kemudian dengan Arts for Women dan Koalisi Seni melakukan beberapa pertemuan regional, di Jakarta, Bali, Temu Seniman Perempuan di Sumba, Flores dan Makassar dan juga terakhir workshop pengembangan kapasitas seniman dengan perspektif gender dan kesetaraan di Kupang, NTT. Dalam 5 tahun terakhir Olin secara relawan membangun bersama komunitas Jakarta Feminist atau Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta, jaringan feminis yang bergiat di urban Jakarta dan sekitarnya.
Olin pernah diundang beberapa festival film seperti Berlinale International Film Festival 2014, Douarnenez Film Festival di Perancis, 2015 dan Salaya International Documentary Film Festival di Thailand, 2012. Pada 2019, ia juga baru saja mendapatkan penghargaan Local Heroes bidang pemberdayaan perempuan dari Festival Relawan yang diselenggarakan Indorelawan, Desember 2019.