Jalan Bontoduri 1, Griya Harapan 1, No. 21
Pa’baeng-baeng, Tamalate
Ida El Bahra Art Management merupakan sebuah rumah tari dan kesenian yang didirikan oleh Ida EL Bahra, seorang koreografer, peneliti tari, dan dosen Seni Tari Universitas Negeri Makassar. Ida EL Bahra juga aktif meneliti dan menulis dalam bentuk buku, makalah, artikel, jurnal dan tulisan Apresiasi Seni karya Seni Pertunjukkan.
Selain itu, Ida EL Bahra telah menciptakan beberapa karya tari (koreografi) yang telah dipentaskan baik di dalam maupun di luar Indonesia, antara lain Tari Sumpunglolo di Singapore (2015), Tari Sere ati Goari di Singapore (2016), Tari Sere Muttiana Jajarengnge di Jakarta (2016), Pakarena Siemme’ Esso pada Sigi Sacred Arts Festival di Palu (2016), Tari Pajung-Sulessana (Temu Koreografer Wanita 8 di Solo) (2016), Tari Teddung Mpulaweng pada Festival Payung di Solo (2017), Sere Uleng Tepu pada Malay Culture Fest di Singapore (2017), Sendratari We Tadampali pada Festival Panji Nusantara di Jawa Timur (2019), Tari We Cudai pada Festival Keraton Nusantara di Kedatuan Luwu (2019), dan Tari Madduppa Gau pada Pentas Seni Budaya Taruna Nusantara di Magelang (2019).
Komunitas yang beralamat di Jalan Bontoduri 1 Griya Harapan 1 No. 21 Makassar ini, pernah menjadi salah satu kelompok tari yang diundang untuk tampil di Istana Negara pada malam peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tema “Nusantara Berdendang”.
Pada Festival Payung Indonesia yang diadakan di pertengahan September 2017, Ida El Bahra Art Management turut menampilkan tari tradisi Makassar. Festival yang diselenggarakan di Solo bertema “Sepayung Indonesia” tersebut, bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan budaya payung di Indonesia.