Jl. Durian Raya No.30, RT.4/RW.4
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,
DKI Jakarta 12620 Indonesia
Serrum merupakan perkumpulan studi seni rupa dan pendidikan berbasis di Jakarta yang di dirikan pada tahun 2006. Kata serrum berasal dari kata share dan room yang berarti “ruang berbagi”. Serrum berfokus pada isu pendidikan, sosial-politik dan perkotaan dengan pendekatan presentasi yang edukatif dan artistik. Kegiatan serrum meliputi proyek seni, pameran, lokakarya, diskusi dan propaganda kreatif. Medium karya yang digunakan meliputi video, mural, grafis, komik dan seni instalasi.
Serrum membangun program edukasi non formal yang dimulai pada 2014 dengan tema Kurikulab, 2016 – Extrakurikulab dan 2018 adalah Remedial. Program ini melibatkan pelajar SMA yang telah dikurasi di Jakarta dan sekitarnya. Dalam program Remedial, peserta yang terlibat membedah pola konsumsi informasi dan pengetahuan berdasarkan perkembangan hari ini. Pelajar bertransaksi informasi untuk menghasilkan pengetahuan dan pendekatan seni dan literasi. Ragam kegiatan yang pernah dilaksanakan dalam program Remedial adalah mengenal ruang kolektif Gudskul dan Jakarta 32°C, diskusi Seni rupa milenium, dan praktik cetak grafis. Serrum juga berkolaborasi dengan masyarakat di daerah untuk mengeksplorasi kurikulum yang bermuatan narasi lokal sebagai sumber pengetahuan. Kemudian membuat rancangan tertulis untuk sebuah mata pelajaran muatan lokal (Mulok) yang berjalan selama satu semester di sekolah daerah tersebut. Mereka pernah bekerjasama dengan komunitas Jatiwangi Art Factory (JAF), SDN Jatisura 01, dan komunitas Pasir Putih, Lombok.
Proses perumusan mata pelajaran Mulok sendiri menggunakan metode sejarah lisan, sebuah studi tentang perjalanan sejarah kehidupan masyarakat di sebuah wilayah tanpa bertumpu pada dokumen tertulis sebagai sumber utama, melainkan pada wawancara lisan dengan masyarakat setempat dan beberapa arsip yang diperoleh. Sedangkan penetapan kurikulum, silabus, dan sumber belajar dilakukan secara kolaborasi antara Serrum, dinas setempat, guru-guru lokal dan komunitas lokal. Serrum menginisiasi sekolah alternatif, pasar ilmu, dengan mempertemukan kedua pihak berdasarkan kebutuhan (demand) dan kesediaan (supply) membahas sebuah pengetahuan yang sama. Juga berusaha menghubungkan titik temu antara inti suatu materi belajar dengan metode seni rupa dalam program laboratorium Rumah Guru.