Tangerang, Banten
Hilmi Fabeta dikenal sebagai pendiri Tangsel Creative Foundation (TCF), jejaring utama komunitas kreatif di Kota Tangerang Selatan. Lulusan FSRD Institut Teknologi Bandung ini tercatat menginisiasi banyak program kesenian dan komunitas di kota kelahirannya, ia aktif mengikuti pameran seni baik di dalam maupun luar negeri. Hilmi Fabeta juga tercatat sebagai dosen di Surya University dan Pradita Institute. Ia diangkat sebagai staff ahli di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019.
Selain itu, pria kelahiran 1986 ini tercatat sebagai Kordinator Daerah Banten pada Indonesia Creative Cities Forum (ICCN) dibawah kepemimpinan Fiki Satari dan juga co-founder Indonesia Brand Activist Network dibawah kepemimpinan Arto Subiantoro. Ia juga merupakan salah satu pendiri ARCOLABS bersama Jeong-Ok Jeon.
Buku Situ, Kota dan Paradoks (Ragam Kisah untuk Tangerang Selatan) adalah karya kolaborasi Hilmi Fabeta dengan Sartika Dian Nuraini dan Beni Satria. Buku antologi ini berisi oto kritik pada pemerintah yang abai dalam melihat Situ sebagai ekosistem alami kota kelahirannya yang tergerus laju pembangunan.
Hilmi turut terlibat menginisiasi Festival Literasi Tangsel. Pada gelaran perdana diselenggarakan di Kandank Jurank Doank, Ciputat, pada tanggal 4-5 November 2017.
Di tahun 2019, Hilmi Fabeta menggagas sebuah acara yang bernama Tangsel Youth Planner [TYP], kelas khusus yang mengkurasi anak-anak muda di Tangsel untuk ikut terlibat dalam perencanaan pembangunan Kota Tangsel. Semacam musrembang namun versi anak muda dengan tema khusus setiap tahunnya, 2019 bertema Landmark, 2020 bertema Kuliner dan Kota.
Menurut Hilmi Fabeta, sebuah kota akan menjadi lebih besar jika aktivitas kesenian dan komunitasnya berjalan dengan baik.
