/   
ruangrupa
DKI Jakarta

Jl. Durian Raya No.30, RT.4/RW.4,
Jagakarsa, Kec. Jagakarsa,
Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12620

ruangrupa adalah organisasi nirlaba yang mendorong perkembangan wacana seni dan kebudayaan dalam konteks urban dengan mengadakan pameran, workshop penulisan dan kuratorial, penelitian, dan menerbitkan jurnal serta majalah. Atas kebutuhan ruang bagi seniman untuk dapat bekerja secara intensif dan mengarahkan proses ke sisi analisis yang tidak melulu produksi, sekelompok seniman seperti Ade Darmawan, Hafiz, Ronny Agustinus, Oky Arfie Hutabarat, Lilia Nursita, dan Rithmi berinisiatif membentuk ruangrupa pada tahun 2000 di Jakarta. Kehidupan urban, kolektif seni kontemporer, dan ekosistem studi bersama dua organisasi lainnya menjadi napak tilas ruangrupa, dengan mengedepankan nilai-nilai kesetaraan, berbagi, solidaritas, pertemanan, dan kebersamaan.

 

Setelah dua dekade beroperasi, ruangrupa telah mengalami restrukturisasi dan bongkar pasang program. Periode pertama (2000-2015), ruangrupa bergerak melalui aneka macam program dengan sumber pendanaan dari Ford Foundation, Stichting Doen, dan unit-unit bisnis yang memaksimalkan pemasukan. Periode kedua (2015-2018), ruangrupa mengembangkan Gudang Sarinah Ekosistem dengan beberapa kolektif seni lainnya di Jakarta dan beragam seniman lintas disiplin untuk mempertahankan, mengolah, dan mendukung sistem terpadu untuk bakat kreatif, baik itu seniman, komunitas, maupun institusi. Periode ketiga (2018-sekarang), bersama Serrum dan Grafis Huru Hara, ruangrupa memprakarsai Gudskul: Studi Kolektif dan Ekosistem Seni Rupa Kontemporer, sebuah ruang belajar yang dirancang sebagai simulasi kerja kolektif melalui dialog kritis dan eksperimental dengan proses pembelajaran berbasis pengalaman.

 

Tidak hanya berkutat tentang kehidupan urban di Jakarta, ruangrupa kerap terlibat dengan aneka bentuk kolaborasi dan pertukaran, juga diundang untuk berpartisipasi dalam pameran besar berskala internasional, antara lain Gwangju Biennale (2002 & 2018), Istanbul Biennial (2005), The 7th Asia Pacific Triennial for Contemporary Art (Brisbane, 2012), Singapore Biennale (2011), São Paulo Biennial (2014), Aichi Triennale (Nagoya, 2016), Cosmopolis di Centre Pompidou (Paris, 2017) dan Sharjah Biennial (2019). Pada 2016, ruangrupa melakukan kurasi Sonsbeek ’16: transACTION di Arnhem, Belanda. Pada 2019, ruangrupa ditunjuk sebagai direktur artistik pameran seni dunia, documenta fifteen, yang akan dihelat pada pertengahan 2022 di Kassel, Jerman.

New Post

Imagination and critical thinking are the keys to change. Therefore, art is a fundamental prerequisite for the realization of democracy. Support us in establishing policies that fully advocate for artists.