Amel bukanlah anak gembala yang tidak naik kelas. Walau kerap kali menduduki peringkat tengah-tengah atau menjelang akhir saat bersekolah, Amel memiliki kekuatan dalam berkhayal. Tak ingin lupa akan khayalannya, Amel menuangkannya ke dunia melalui tulisan, visual, dan nada. Berkat kekuatan tersebut, Amel sering mondar-mandir di industri kreatif. Ia meninggalkan jejaknya di salah satu radio swasta, rumah produksi, agensi, fotografi makanan dan minuman, serta terkadang menjadi pekerja lepas sebagai fotografer dan desainer. Sekarang Amel berpijak di Koalisi Seni untuk menyusun arahan kreatif, mendokumentasikan acara, juga menerjemahkan produk ke dalam aspek desain visual.