Jl. H. Saidi No. 69 RT.007/RW.05
Tanjung Barat, Jagakarsa
Jakarta Selatan
12530
Forum Lenteng adalah organisasi non-profit berbasis komunitas yang berfokus untuk memfasilitasi proses pengembangan pengetahuan dan pendidikan seni dan budaya. Anggota komunitas ini terdiri dari individu-indvidu; penulis, pembuat film, kurator, periset, seniman (seni rupa, seni performans, dan seni bunyi) yang secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok belajar, yang diinisiasi untuk membicarakan persoalan sosial masyarakat terkini. Sejak didirikan pada tahun 2003, misi utama Forum Lenteng berada pada ranah respon dan kritisisme tentang situasi lack of knowledge sebagai imbas dari keterpusatan informasi dan referensi di era kediktatoran yang berakhir pada 1998. Untuk itu kami terus berupaya bergerak dalam jalur pendidikan alternatif untuk mengisi ruang-ruang kosong tersebut dengan cara memproduksi, mendokumentasikan, riset dan mendistribusi secara terbuka kegiatan studi kami maupun produk-produk yang dihasilkannya.
Untuk menampung aspirasi dan minat dari tiap-tiap anggotanya, upaya penelusuran sejarah, persebaran, dan perkembangan dunia seni dan budaya secara spesifik, beberapa program dan platform digagas oleh Forum Lenteng. Program terbesar kami adalah ARKIPEL – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival, sebuah festival film yang berlangsung tahunan sejak tahun 2013 untuk menafsir perkembangan dunia dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya melalui sinema. Festival ini melihat bagaimana sinema, melalui bahasa visual dokumenter dan eksperimental, berperan dalam menangkap atau mengartikulasikan fenomena global, baik dari sudut pandang estetika maupun sosial-politik-ekonomi-budaya tersebut. ARKIPEL terdiri dari program Kompetisi Internasional, Kuratorial (Presentasi dan Penayangan Khusus), Candrawala (Film Indonesia), Forum Festival (Simposium Film), dan Kultursinema (Pameran Sejarah Sinema Indonesia), serta Akademi ARKIPEL. Masih tentang sinema, Forum Lenteng juga menerbitkan JURNAL FOOTAGE, sebuah jurnal online yang menyuguhkan ragam tulisan terkait perkembangan wacana dan kritisisme media audio visual (kritik film dan video) di Indonesia dan internasional.
Platform terbaru kami adalah SUDJI.ID yang berfokus pada produksi kumpulan narasi kecil yang digarap secara bernas dan dibingkai dalam tema tertentu dengan pendekatan jurnalisme, seni rupa dan penulisan kreatif, yang kemudian hadir baik dalam bentuk tulisan, podcast, esai foto, dan video. Sudji.id berangkat dari media komunitas bernama jurnal akumassa yang saat ini telah memproduksi nyaris 1000 tulisan yang ditulis oleh lebih dari 170 penulis, 7 buah terbitan buku, sekitar 100 video akumassa, serta 5 film feature dari berbagai kota. Selain terbitan yang dibingkai dalam tema bulanan, SUDJI.ID juga memiliki kolom khusus yakni Darivisual yang berfokus pada produksi tulisan kritik seni dan wawancara, khususnya seni rupa, seni performans, seni bunyi, dan film yang dipresentasikan dalam pameran maupun festival tertentu.
Platform MILISIFILEM COLLECTIVE dibentuk pada September 2017 secara khusus menjadi ruang belajar bersama untuk mendalami praktik-praktik produksi visual, seni rupa, film, dan video, baik secara teknis maupun konteks yang terkait dengan persoalan sosial budaya terkini. MILISIFILEM menyelenggarakan pelatihan tentang dasar-dasar visual secara lintas disiplin, menggunakan pendekatan yang partisipatoris dan kolaboratif. Para partisipan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia menjelajahi berbagai kemungkinan eksperimentasi visual, serta membangun kedisiplinan kolektif dalam memproduksi karya-karya visual. MILISIFILEM secara khusus melibatkan partisipan untuk mendalami aktivisme seni dan budaya dalam rangka menghadapi tantangan perubahan zaman.
Platform selanjutnya adalah PERFORMANCEART.ID yang berfokus pada studi seni performans yang merujuk kepada perkembangan seni konseptual dan seni yang menggunakan tubuh sebagai medium utamanya. Platform ini dikembangkan untuk menjadi ruang belajar dan bereksperimentasi tentang kemungkinan-kemungkinan dalam eksplorasi-eksplorasi seni yang menggunakan ruang dan tubuh sebagai bahasa utamanya. PERFORMANCEART.ID aktif sejak tahun 2016 dengan nama 69 Performance Club telah menampilkan karya-karyanya secara reguler di berbagai ruang pertunjukan dan ruang publik, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kegiatan 69 Performance Club berupa lokakarya, performans, diskusi, dan riset tentang perkembangan performans di Indonesia. Inisiatif ini terbuka untuk para pemerhati, peminat, dan pelaku seni performans untuk terlibat secara aktif menjadi bagian dari program-program 69 Perfomance Club. Platform ini juga merekam dan mendokumentasikan perkembangan seni performans di Indonesia melalui website dan media sosial untuk menyebarkan pengetahuan akan ini bagi masyarakat luas.
Terkait dengan seni bunyi, MUARASUARA dibentuk sebagai wadah pertunjukan yang membingkai eksperimentasi dalam seni bunyi dan musik eksperimental, baik dalam eksplorasi bebunyian maupun pada sifat pertunjukannya yang dapat menawarkan nilai-nilai wacana kultural. MUARASUARA melakukan aktivitas utamanya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Selain menggelar Festival Seni Bunyi dan Pertunjukan, MUARASUARA juga melakukan riset dan pendokumentasian yang didistribusikan melalui media sosial dan website.
Dalam ranah seni jalanan dan kultur D.I.Y., sejak Maret 2012 kami membentuk VISUAL JALANAN, sebuah jurnal dan rekaman tentang aktivitas visual di jalanan berupa; grafiti, mural, poster, stiker dan berbagai produksi visual yang ditemukan di jalanan. Rekaman ini disajikan dengan sederhana sebagai usaha membangun database visual di jalanan untuk pengetahuan masyarakat melalui media sosial dan website. Saat ini secara rutin Visual Jalanan mempublikasikan mixtape melalui program VJ>Play dan tengah mempersiapkan VJ Lab, sebuah platform edukasi dan eksperimen terkait D.I.Y. Culture untuk mempromosikan kultur D.I.Y. yang bersifat kolaboratif, partisipatif dan inklusif, mengutamakan kerjasama daripada persaingan, dan ingin membuka akses pada pengetahuan dan berbagai aspek kehidupan.
Sebagai organisasi non-profit, forum ini terus berkembang atas dukungan kerjasama dengan berbagai lembaga dan komunitas di Indonesia dan internasional. Oleh karena itu, sebagai bentuk pertanggungjawabannya, sebagian besar program, platform, arsip, dan produk-produk seni dan budaya kami dapat diakses secara terbuka oleh publik.