Cirebon, Jawa Barat
Kemala Astika kerap dipanggil Lala. Ia adalah seorang pegiat film dan guru yang berasal dari Cirebon, lahir tahun 1981. Lala menempuh studi di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini, Ia mendirikan komunitas film Cinema Cirebon dan bekerja sebagai direktur Festival Film Bahari sembari mengajar di sebuah sekolah di Cirebon.
Awal perkenalan Lala pada film dimulai ketika ia bergabung dengan komunitas film Kelompok Belajar Bikin Film (KBBF) di Yogyakarta sekitar tahun 2000 silam. KBBF dapat dikatakan sebagai sebuah komunitas film yang pertama kali berani berproduksi sekaligus mendistribusikannya di jaman tersebut, era analog yang mempunyai tantangannya sendiri dibanding era digital seperti sekarang. Saat itu, Lala terlibat dalam 2 produksi film berjudul Video Cinta dan Kamar 56 produksi KBBF.
Selain film, dunia teater juga menjadi salah satu passion Lala. Sejak kuliah, ia berproses dengan beberapa kelompok teater baik di kampus maupun di luar kampus. Kecintaan pada dunia seni tetap dipegangnya sampai waktu membawa Lala pulang kembali ke kota kelahiran, Cirebon. Akhir 2016, Lala mendirikan komunitas film Cinema Cirebon bersama rekan-rekan sinefil lainnya. Cinema Cirebon memfokuskan dirinya pada pemutaran dan literasi film pendek sambil sesekali belajar memproduksi film. Selang dua tahun, mereka berhasil menjadi pemenang di Festival Film Majalengka 2018 dengan film berjudul Darip, Modhar Opo Urip. Menariknya, film tersebut dibuat dengan budget sangat minim berlandaskan semangat memulai dari yang ada.
Film kedua Cinema Cirebon berjudul Hari Baik, sebagian besar melibatkan anak-anak muda Cirebon yang belum pernah membuat film. Gairah itulah yang ditumbuhkan oleh Lala, bahwa komunitas Cinema Cirebon adalah ruang untuk siapapun yang ingin belajar tentang film. Ia membuka kesempatan dan ruang belajar bagi anak muda maupun warga Cirebon. Produksi film Hari Baik terwujud berkat terpilihnya Cinema Cirebon menjadi salah satu penerima dana hibah Pundi Budaya dari Koalisi Seni Indonesia dan Indonesia Untuk Kemanusiaan untuk mengkampanyekan keragaman dan toleransi.
Dalam perjalanannya, pada tahun 2018, Cinema Cirebon bersama jejaring kerjanya menginisiasi Festival Film Bahari (FFB). Sebuah festival film yang dirancang sebagai ruang belajar kolektif untuk mengenal lebih dekat pengetahuan seputar kelautan dan ekosistem di sekitarnya melalui medium film. FFB diselenggarakan setiap bulan Agustus, di desa pesisir. FFB memiliki program khasnya, yaitu Kompetisi Film Pelajar Nasional dan Kelas Pengalaman. Program tersebut menawarkan peserta dan tamu mengalami langsung kehidupan di pesisir dengan berinteraksi dan menginap di rumah warga desa nelayan. Lala sebagai direktur festival, berharap lewat Festival Film Bahari semakin tumbuh banyak gagasan dari siapapun yang peduli terhadap isu kelautan dan pesisir nusantara, mengembalikan kesadaran kita bahwa negeri ini punya potensi kelautan yang luar biasa.
Saat ini disamping bekerja sebagai guru SD, mengurusi Cinema Cirebon dan Festival Film Bahari, Lala juga tercatat sebagai programmer Indonesia Raja wilayah Jawa Barat sejak tahun 2018 sampai sekarang. Indonesia Raja adalah program pertukaran film pendek antar wilayah di Indonesia yang digagas oleh Minikino. Lala menemukan keasyikan sendiri dalam dunia programming film yang sedang digelutinya.