/   
Dominica Dini Afiat
Jakarta

DKI Jakarta

Dominica Dini Afiat adalah seorang dosen, konsultan, dan pegiat budaya keturunan Yogyakarta, dan tinggal di Jakarta. Lulusan Program Doktoral Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta yang juga sedang menyelesaikan program Doktor keduanya yakni  Ilmu Agama dan Kebudayaan, Universitas Hindu Indonesia, Bali, ini mendirikan AJD Sahabat Budaya, Sahabat Nusantara sebagai ruang berkumpulnya seniman tradisi, budayawan, sanggar, dan komunitas untuk mendukung terwujudnya ketahanan budaya dan pemajuan kebudayaan Nusantara.

 

Bagi Dominica, seni tak semata tentang keindahan, melainkan sebuah persembahan yang mengandung unsur cinta, totalitas, dan kebaikan di dalamnya. Ketiga unsur yang memacu laku seniman untuk memberikan yang terbaik melalui karya. Hal inilah yang membuat Dominica teguh berkarir dan berkontribusi dalam dunia kesenian. Bersama AJD, pecinta kain batik ini telah menulis berbagai lagu bernuansa khas Kawanua,  di antaranya, Rindu Pulang Kampung, Ikhlas Bergotong Royong, Penjaga Budaya Adhiluhung, Penjaga Budaya, dan Penjaga Budaya Minahasa. Lagu yang ia ciptakan, dinyanyikan oleh seniman muda Minahasa, Bali, Minangkabau, Rote, Ambon, Papua, Makassar dan Jakarta, diantaranya  memadukan Kolintang, alat musik khas Minahasa dan tari tradisi maupun kontemporer. 

 

Tak hanya itu, perempuan yang sempat mengenyam pendidikan ilmu lintas disiplin dari Teknik Komputer, Ilmu Manajemen, dan Manajemen SDM ini turut memacu semangat anak – anak untuk mengenal lagu – lagu daerah melalui kelompok Kolintang Cilik yang menggubah ulang lagu Sajojo (Papua), Ampar – Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), dan Soleram (Riau). Pada bulan Agustus 2020 AJD menggelar kompetisi permainan Alat Musik Kolintang Virtual untuk Milenial di Sulawesi Utara. Dan Maret  2021 lalu, AJD menggelar  Kompetisi tari etnis modern antar Sumatera (KOTA EMAS) dan memutar karya film pendek Sang Penjaga Budaya Minahasa di kanal Youtube FRAME Penjaga Budaya. 

 

Ikhtiar Dominica dalam mencintai kesenian pun terus teruji waktu. Di masa sulit di mana Virus Covid-19 merebak, semangatnya tak pupus untuk mengajak generasi muda Minahasa yang tergabung dalam Komunitas Kaula Muda Cinta Budaya, AJD sempat mengadakan bakti sosial di beberapa tempat untuk para seniman tradisi antara lain di Kota Padang, di Jakarta dan sekitarnya, sedangkan di Sulawesi Utara pada tahun 2020 dan awal 2021 juga mengadakan jalinan tali kasih kepada para seniman tradisi Sulawesi Utara yang mengalami kesulitan finansial selama pandemi. Melalui laku artistik dan sumbangsihnya dalam kesenian tradisi, nilai gotong royong dan toleransi yang ditanamkan kesenian membuat perempuan yang gemar menulis, menari, dan berdiskusi ini yakin, seni mampu membuat manusia bertahan di tengah kondisi tersulit sekalipun. 

New Post

Imagination and critical thinking are the keys to change. Therefore, art is a fundamental prerequisite for the realization of democracy. Support us in establishing policies that fully advocate for artists.