Jl. Abdullah Daeng Sirua No.192 E, Pandang,
Kec. Panakkukang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan 90231
Tanahindie merupakan lembaga nonprofit yang berdiri sejak 1999 di Makassar. Anwar Jimpe Rachman, seorang penulis dan pustakawan di Kota Makassar, Indonesia adalah inisiator ruang mandiri ini, dimana kegiatannya menitikberatkan pada kajian perkotaan. Rangkaian programnya berfokus pada kajian, diskusi, seminar, lokakarya, pameran, residensi dan penerbitan bertopik beragam ekspresi seni dan budaya. Rangkaian kegiatan seni dan budaya yang pernah mereka gelar, yakni pameran foto Panggung Dalam Bingkai (2014), Lembarang Halaman Yang Hilang (2014), The Makassar Impression (2014), Pameran karya seni “R U Like”: Video Art & Drawing (2015), Bom Benang Kunang-Kunang (2015), Benang Kandung (2016), Benang & Sungai (2017), dan Soundsphere (2018). Sejak 2017 menjadi tulang punggung manajemen Makassar Biennale.
Pada 2014, Tanahindie menggelar pelatihan meneliti dan menulis isu kota bertajuk “Teroka Kota” dengan mengkaji Kota Makassar yang merupakan titik utama terjadinya banyak peristiwa yang mempengaruhi kawasan di jazirah selatan Pulau Sulawesi dan Indonesia Timur. Ada program lanjutan Anak Muda dan Kota/ Youth and City yang digelar pada 2018, yakni lokakarya penelitian dan penulisan dengan melibatkan anak muda Indonesia di Makassar. Rangkaian program ini untuk melihat kota lebih dalam dengan dituangkan ke bentuk tulisan, karya seni rupa, dan bentuk lain–sebagai upaya menyuarakan pendapat mereka tentang kota yang manusiawi.
Tanahindie pun mengadopsi konsep layar tancap/gerobak bioskop dalam program Dewi Bulan untuk mempertemukan orang-orang di komunitas dan lingkungan sosial terdekat. Pada 2019, Tanahindie menjadi organisator dalam proyek film dokumenter sejarah Bunyi Kota: 100 Tahun Musik Populer Makassar (Tanahindie – Kemdikbud RI – Rock in Celebes). Ini merupakan film dokumenter yang tidak hanya membahas tentang sejarah musik, melainkan menunjukkan bagaimana musik mencerminkan kemajuan sebuah peradaban di Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar. Tanahindie juga bekerja sama dengan Rock In Celebes dengan pemutaran perdana pada saat gelaran satu dekade Rock In Celebes 2019.
Merayakan halaman Rumah di Kampung Buku yang didirikan oleh Penerbit Ininnawa tahun 2008 dan kini diasuh Tanahindie, perpustakaan yang mengoleksi sejumlah sumber literatur tentang Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Indonesia Timur. Tanahindie percaya bahwa dapur adalah titik pertama semua itu bermula, sehingga mereka meramu Memodapur sebagai laboratorium penelitian kehidupan sehari-hari yang kompleks, dengan menjadikan dapur sebagai pintu masuk. Gagasan ini percaya bahwa ketika semua hal berawal dari rumah, dapur adalah titik pertama semua itu bermula.