Lulusan Studio Keramik, Program Studi Seni Rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2002, Keni Soeriaatmadja menerima The Ganesha Prize Award dari institusi sebagai Mahasiswa terbaik pada tahun 2002 yang kemudian diberikan beasiswa untuk menjalankan sebuah program singkat di Belanda. Keni memilih untuk mengambil modul singkat di The Amsterdam School of The Arts, dengan fokus pada Museologi, dimana dia belajar mengenai peranan penting dari seorang kurator dan direktur program dalam sebuah museum dan institusi seni. Keni menyelesaikan gelar master Antropologi nya di Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran pada tahun 2019.
Menari dan seni pertunjukan memiliki peranan yang besar dalam kehidupannya. Keni telah belajar menari tradisional Bali sedari kecil. Keni menyadari bahwa seni tari dan pertunjukan di Indonesia berpotensi untuk membangkitkan cara berpikir kritis mengenai perkembangan sosial-budaya di masyarakat dan berkontribusi pada perkembangan kebudayaan secara luas. Oleh karena itulah, melalui Hibah Seni Inovatif Yayasan Kelola ia mendirikan Sasikirana Dance Camp, sebuah wadah tari kontemporer yang terbuka bagi penari-penari muda Indonesia untuk mendapatkan pelatihan intensif guna meningkatkan kemampuan teknis, pemikiran kritis, dan kerangka kerja yang konseptual. Dance camp ini digelar setiap tahun sejak 2015-2018 di NuArt Sculpture Park, sebuah galeri dan museum seni milik Nyoman Nuarta -seorang maestro patung Indonesia, tempat dimana Keni sempat bekerja sebagai manager program.
Saat ini Keni tengah mengembangkan DokumenTARI, sebuah platform story-telling bagi pelaku seni tari di Indonesia yang diharapkan menjadi sumber kajian bagi pemetaan pelaku seni pertunjukan di negeri ini. Di Koalisi Seni, Keni menjabat sebagai Anggota Pengawas.