Jl. Mulawarman No. 19
Mangunsarkoro No. 8A, Palu
Komunitas Seni Tadulako Palu adalah sebuah komunitas seni di Palu, Sulawesi Tengah, berdiri sejak 1995. Komunitas ini dipimpin oleh Hapri Ika Poigi yang merupakan salah satu pendiri Koalisi Seni. Keanekaragaman seni dan budaya di wilayah Sulawesi Tengah menjadikan Komunitas Seni Tadulako Palu berkomitmen untuk mengembangkan kebudayaan dan memberdayakan masyarakat adat. Awalnya, komunitas ini sering berkegiatan di Universitas Tadulako (UNTAD). Seiring perkembangannya, Komunitas Seni Tadulako Palu sempat bernaung dibawah Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Masyhuddin Masyuda sampai pada tahun 1997. Pada tahun yang sama tepatnya 27 Desember 1997, Komunitas Seni Tadulako telah berbadan hukum dibawah naungan Yayasan Tadulakota’.
Program-program Komunitas Seni Tadulako Palu berorientasi pada edukasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat. Dari proses tersebut, masyarakat dituntun untuk mampu menggali dan memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri serta memiliki peran dalam pengambilan keputusan sebagai subyek pembangunan. Sementara itu, kegiatan yang dilangsungkan dalam pengembangan seni dan budaya diupayakan terus menggali akar budaya yang ada. Melalui studi dan riset sebagai latar belakang pada tiap agenda, Komunitas Seni Tadulako Palu sering menjadi ruang belajar banyak pihak untuk mendapat pengetahuan dan berkarya dengan konsep seni yang melestarikan tradisi lokal, khususnya di Sulawesi Tengah.
Komunitas Seni Tadulako Palu telah menyelenggarakan beberapa Event Festival tingkat daerah, di antaranya adalah Palu Performing Art Festival, Konser Konservasi 1-4, Tadulako Art Forum & Tadulako Folk Art Festival, yang melibatkan penyaji secara Nasional maupun Mancanegara, baik secara tradisi dan kontemporer. Kegiatan ini Bekerja sama dengan Dewan Kesenian Sulawesi Tengah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan pihak Swasta (NGO).
Komunitas ini juga rutin mengikuti festival-festival seni tingkat Nasional maupun Internasional. Seperti pada 1997, mereka turut memeriahkan ajang Festival Gamelan International Jogjakarta, Festival Seni Surabaya dan Kalimas, Solo International Ethnic Music Festival, Festival Lima cara Lima Suara oleh Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta, International Music Expo 2011, Festival Musik Tembi dan Asia Tri Jogja. Pada 2014, komunitas ini ikut terlibat dalam Makassar Ethnic Music Percussion Festival. Dan pada 2016, menjadi bagian dari Solo International Perfoming Arts. Di kancah internasional juga mengikuti Event bertajuk Indonesian Culture Festival di Azerbaidjan dan Festival Payung Indonesia – Prambanan 2018.