Riyadhus Shalihin adalah seniman. Proses artistiknya acapkali menggunakan metode forensik melalui arsip, ruang dan ingatan. Menggunakan medium seni performans, gambar, fotografi, video art, dan tulisan fiksi.
Kini sedang menyelesaikan proses riset artistik soal “lingkungan dan ingatan”, antara ingatan masa kecilnya dan kondisi air di tiga rumah yang pernah didiaminya. Selain juga sedang mengerjakan karya mengenai pembacaan mengenai para pengelana kulit putih di masa kolonial yang menulis dan menggambar di berbagai lingkungan alam, terutama di Tulungagung dan Bandung. yang akan dipresentasikan di PACT JUNCTION, Essen, Jerman, Agustus 2021.
Baru saja menyelesaikan proses residensi mengenai ingatan pembuatan jembatan di masa Hindia Belanda, yang dilakukan oleh kakeknya, di PACT Jerman, Juni-Juli 2021. Diundang residensi di PACT ZOLLVEREIN Weaving Traces, di Essen, Jerman (2019), International Forum Theatertreffen – di Berlin – Jerman didukung Goethe Institute Indonesia (2019), Art Camp Asian Performing Arts Forum, Tokyo Jepang ( 2018 ), Curators Academy Theaterworks Singapura (2018), dan Asean Theatre, Central Cultural Centre Phillipines, Manila ( 2013 ).
Pada tahun 2017 karya seni videonya “UNIDENTIFIED ORIGIN OF THE LIGHTLESS” memenangkan juara 1st Prize di Ritz Carlton Bazaar Video Art, Jakarta & dan naskahnya “CUT- OUT” terpilih sebagai sebagai salah satu naskah dalam antologi “NEW INDONESIAN PLAYS” diterbitkan oleh Aurora Metro Books – London ( 2019 ).
Menyelesaikan studi sarjananya di Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung, dan magister di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Bandung.
Karya dan biografi Riyadhus Shalihin dapat diakses pada tautan berikut:
- https://www.pact-zollverein.de/en/journal
- http://kelola.or.id/seniman/riyadhus-shalihin/
- https://hektomeron.com/indonesia
- https://www.berlinerfestspiele.de/en