/   
Yudi Ahmad Tajudin
Banten

Tangerang Selatan

Yudi Ahmad Tajudin adalah aktor, sutradara, dan salah satu pendiri Teater Garasi, Yogyakarta. Di bawah kepemimpinannya, pada tahun 2103, Teater Garasi menerima Prince Claus Award dari Prince Claus Fund, Belanda. Pertimbangan para juri, salah satunya karena: “semangat penjelajahan dan karya-karya inovatif yang merangsang seni pertunjukan di Asia Tenggara.”

 

Yudi adalah sutradara teater Indonesia yang telah membawa karya-karyanya pada panggung dan forum seni pertunjukan internasional di Singapura, Hongkong, Belanda, Australia, Jerman dan Jepang. 

 

Portofolio kerja keseniannya termasuk proyek-proyek lintas disiplin dengan seniman-seniman pertunjukan dan perupa ternama dunia, terentang dari opera kontemporer, teater, tari, performance art dan interpretasi atas seni pertunjukan tradisional. 

 

Di tahun 2014 ia menerima Anugerah Seni dari Menteri Kebudayaan Indonesia. Ia juga peraih Sutradara Terpilih Tahun 2006 versi majalah Tempo, dan merupakan Asian Cultural Council (ACC) fellow untuk studi teater kontemporer di New York (2011-2012).

 

Proyek kolaborasi teater lintas-Asia yang ia rintis bersama Ugoran Prasad, Multitude of Peer Gynts, memenangkan Ibsen Scholarship 2019 dari Ibwen Awards, Norwegia. Tahun 2019 proyek teater yang melibatkan seniman-seniman Teater Garasi dalam kolaborasi dengan seniman-seniman dari Jepang, Vietnam, dan Sri Lanka, digarap dan dipentaskan di Larantuka (Flores Timur), Tokyo, dan Shizuoka. Di tahun 2020, perwujudan proyek kolaborasi itu berupa jejaring 11 karya pertunjukan individual-modular yang dipresentasikan di dalam situs web yang dirancang khusus, www.urfearmpg.net,  dan ditayangkan selama sebulan dari tanggal 31 Oktober-30 November 2020.

New Post

Imagination and critical thinking are the keys to change. Therefore, art is a fundamental prerequisite for the realization of democracy. Support us in establishing policies that fully advocate for artists.