/   Uncategorized @en

Pada awal Maret 2020, Yuyun Sulastri, anggota Koalisi Seni di Malang, mengumpulkan donasi bagi Rasimun. Seniman sepuh yang akrab disapa Mbah Mun itu adalah maestro seniman payung.

“Tujuan akhir kami adalah seniman yang tidak bisa berkarya lagi tapi pernah berkontribusi buat pemerintah bisa mendapatkan pensiun,” ujar Yuyun melalui pesan singkat, 5 Maret 2020.

Menurut Yuyun, ia dulu tidak pernah berani melakukan inisiatif seperti itu. “Karena bergabung dengan Koalisi Seni dan belajar di Kelas AKSI, jadi berani,” kata peserta uji coba Kelas Advokasi Kebijakan Seni Indonesia (AKSI) pada Desember 2019 lalu tersebut.

Kelas AKSI adalah upaya Koalisi Seni membagikan metode advokasi kepada para anggotanya. Tahun ini, Kelas AKSI direncanakan bakal diadakan sebanyak dua kali. Informasi lebih lanjut akan diumumkan melalui website dan media sosial Koalisi Seni.

Berikut adalah salah satu berita tentang inisiatif Yuyun di Malang:

Peduli Seniman, Lelang Payung Lukis Mbah Rasimun
MALANG – Sebanyak 30 karya payung kertas dan payung lukis milik Mbah Rasimun, maestro seniman payung Kota Malang di lelang di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (4/3) . Karya seni payung ini ditawar mulai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per karyanya.

Mulai payung dengan ukuran diameter 20 cm hingga 35 cm dilelang dan dipamerkan. Motifnya pun beragam, dari motif polos bercat, hingga motif bunga-bunga dan juga motif khas Malang juga dipamerkan. Sayangnya Mbah Rasimun tidak bisa hadir dalam pameran dan lelang karyanya ini pasalnya pria berusia 70 tahun ini tidak dalam kondisi fit.

Kegiatan ini diinisiasi komunitas pemerhati seniman untuk membantu Mbah Rasimun. Dalam kegiatan bertajuk “Bantu Pensiun Mbah Mun: Lelang Payung Kertas dan Payung Lukis” ini, hasil penjualan karya dapat langsung diserahkan untuk Mbah Rasimun.

Koordinator lelang, Yuyun Sulastri menjelaskan, Mbah Rasimun merupakan sosok seniman sepuh yang sudah banyak memberikan kontribusi seni pada Kota Malang juga pada Indonesia. Kini, Mbah Rasimun sudah tidak se aktif dahulu.

“Mbah Mun sudah sakit. Tetapi masih bisa berkarya hanya tidak sebanyak dulu,” jelas Yuyun.

Dalam keadannya inilah Mbah Rasimun tidak dapat bekerja aktif menghasilkan karya. Alhasil pemasukan pun berkurang dari waktu ke waktu karena keterbatasan kondisi tubuhnya yang terus menua.

Inilah yang dikhawatirkan kawan dan kerabat seniman lainnya. Inilah mengapa kegiatan ini dilakukan sebagai wujud galang dana bagi Mbah Rasimun.

“Ya harapannya dia bisa memiliki tabungan masa tuanya. Karena kita belajar dari seniman Mbah Matali. Saat terakhirnya diketahui dia tidak memiliki tabungan pensiun apapun. Ini menyedihkan bagi seniman sepuh Kota Malang,” tegasnya.

Pameran dan lelang ini memberikan kesempatan pada siapapun yang hendak membantu. Dengan membeli karya Mbah Rasimun yang dipamerkan. Mereka yang tertarik bisa melelang harga dari karya yang diinginkan untuk dibeli.

Tidak dipatok harga pasti masing-masing karya. Berapapun hasil dari pameran yang akan digelar hingga 6 Maret mendatang ini akan langsung menjadi sumbangan dana pada Mbah Rasimun. (ica/aim)

Sumber: Malang Post
Editor : Muhaimin
Penulis : Francisca Angelina

New Post

Leave a Comment

Imagination and critical thinking are the keys to change. Therefore, art is a fundamental prerequisite for the realization of democracy. Support us in establishing policies that fully advocate for artists.