/   
Baskoro BD a.k.a Pop
Rembang

Jawa Tengah

Baskoro BD adalah seorang penulis dan aktivis Gerakan Pelestari Pusaka Lasem asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pria yang karib disapa Mas Pop ini selalu antusias memandu para pelancong yang ingin mengetahui dari A hingga Z sejarah kampung halamannya yang diberi juluk “Tiongkok Kecil” itu.

 

Rasa kepo Pop pada sejarah Lasem berawal dari memori masa kecilnya, kala ia diajak main ke rumah seorang filatelis A. Soesantio yang bergaya arsitektur pecinan kuno. Dari segi geografis, Lasem terletak di pantai utara Pulau Jawa, tak heran sejak dahulu, Lasem menjadi pintu gerbang yang mempertemukan ragam etnis dan budaya ke tanah Nusantara.

 

Hal itu menjadikan Lasem istimewa dan dikenang, namun sayangnya, istimewa nyatanya tak lantas membuat masyarakat, utamanya generasi muda tergerak untuk mengenal sejarah Lasem. Menyadari hal itu, pada 2002 ia rela meninggalkan perantauan dan kembali ke kampungnya dengan tekad mempelajari sejarah Lasem dan menjawab memori masa kecilnya.

 

Dari hari ke hari, ia gemar membaca pustaka Lasem Bandrasanti (1985) dan Sejarah Kawitane Wong Jowo Lan Wong Kanung (1996) yang semakin memperkaya wawasan dan memantapkan tekadnya merawat pusaka Lasem. 

 

Berselang tahun setelahnya, pria yang sempat berkuliah D-3 Komunikasi, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada (tidak selesai) ini mendirikan Komunitas Rembang Heritage Society (2012) dan Yayasan Lasem Heritage (YLH), dua komunitas yang menjadi ikhtiarnya melestarikan pusaka, potensi wisata budaya, kuliner, kesenian, dan ekonomi kreatif warga Lasem. Ia intens mengajak pelancong berwisata sambil belajar sejarah dalam acara Jejak Warisan Lasem atau Discover Lasem (2012 – 2018) yang merupakan bagian dari Yayasan Lasem Heritage (2018 – sekarang).

 

Di tengah kesibukannya, ia juga kerap menjadi pembicara dan moderator di berbagai acara beberapa di antaranya, Dasun, Merangkai Narasi Sejarah dan Signifikansi Cagar Budaya, Bincang Buku Pelestarian Arsitektur dan Lingkungan Bersejarah, Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, Mentor Sharing Session 3rd International Field School, dan  Layers of Memories Our Common History, Rujak Center for Urban Studies. Di masa pandemi, saat dunia wisata goyah sekalipun ia tak kehabisan cara untuk mengenalkan Lasem pada masyarakat melalui tur virtual.

Tulisan Terbaru

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.