/   
Eko Fajar Setiawan
Bandung, Jawa Barat

Bandung, Jawa Barat

Eko Fajar Setiawan tinggal di Bandung, asal dari Slawi. Ia menempuh studi di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Institut Teknologi Bandung. Eko lulus dari almamaternya dengan penelitian akhir berjudul Pelaksanaan Program Padat Karya Tunai di Desa Pruwatan, Kecamatan Bumi Ayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (2019).

 

Selama menempuh studi, Eko Fajar Setiawan dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai bidang. Di kampus, Ia mengemban amanah sebagai Menteri Relasi Masyarakat Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Dalam kegiatan sosial masyarakat, Eko pernah menjadi fasilitator Hubungan Masyarakat Bidang Teknologi Cepat Guna di Kecamatan Coblong, Bandung. Selain itu, Ia menjadi tenaga ahli pendukung Komisi X DPR RI yang membantu Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kalimantan Timur, Ir. Hetifah Sjaifudian MPP, untuk menyukseskan program dalam bidang Kepemudaan dan Olahraga, Pendidikan, serta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

 

Atas rasa cintanya pada dunia wayang, Eko Fajar membentuk komunitas wayang bernama Agan Wayang Reseller yang memasarkan beragam produk lokal wayang golek khas Tegal, Cirebon, dan Bandung. Bersama komunitas tersebut, Ia mengadakan kegiatan Ngariung Wayang di lingkungan tempat tinggalnya selama bermukim di Bandung. Setiap pekan, Ia mengadakan pertemuan dengan anak-anak sekitar untuk melakukan berbagai kegiatan dengan tujuan menanamkan kecintaan pada dunia wayang sebagai budaya lokal. Kegiatan yang dilakukan Eko tersebut tidak hanya menggunakan teknik bercerita pewayangan dengan memakai bahasa daerah atau bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris. Beragam aktivitas tersebut telah membuat Eko mendapat berbagai macam penghargaan, di antaranya adalah delegasi favorit dalam ajang pertemuan pemuda-pemudi ASEAN (2016) dan finalis Godrej Indonesia Live Out Ur Dream (LOUD) 2016.

 

Kini, Ia aktif melanjutkan kontribusinya di Coblong, Bandung, sebagai Junior Project Manager pada bagian Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna, sebuah program yang memberikan ruang kepada mahasiswa tingkat akhir untuk berkolaborasi di lingkungan sosial wilayah tersebut.

Tulisan Terbaru

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.