/   
IVAA
DI Yogyakarta

Jalan Ireda, Gang Hiperkes MG I/ 188 A-B
Kampung Dipowinatan, Keparakan
Yogyakarta 55152

Nomor Telepon: +62-274-375-262
Nomor Faksimili: +62-274-375-262
Alamat Email: ivaa@ivaa-online.org
Website / Blog URL: http://ivaa-online.org

Indonesian Visual Art Archive (IVAA) didirikan di Yogyakarta, April 2007. IVAA merupakan organisasi nirlaba yang berkembang dari Yayasan Seni Cemeti (1995-2007), mengikuti arah baru sebagai pusat penyelenggaraan arsip seni rupa. Situs fisik IVAA disebut Rumah IVAA, yang terdiri dari perpustakaan, ruang arsip, dan ruang pertemuan (amphi-teater kecil) di mana kami sering mengadakan forum-forum kesenian lintas disiplin serta mengeksplorasi praktik baru di berbagai media.

 

Secara umum koleksi kami terdiri dari foto, rekaman audio visual, dan dokumen cetak tentang praktik seni sejak pra kemerdekaan hingga saat ini. Dokumen cetak meliputi katalog pameran, laporan penelitian tentang seni visual, kliping koran, portofolio seniman, dan buku teks. Koleksi tersebut dapat diakses secara offline di Rumah IVAA dan secara online di http://archive.ivaa-online.org.

 

IVAA menjadi salah satu titik pertemuan antara seniman, kurator, akademisi, dan orang-orang yang bekerja di bidang seni serta humaniora. Publikasi buku serta acara seperti Pameran dan Festival Arsip menjadi kanal kami untuk mempromosikan aksesibilitas arsip seluas-luasnya kepada publik.
Sejak 2016, IVAA fokus pada perluasan subjek seni, dengan membuat katalog praktik seni warga dalam menghadapi urbanisme kota hingga konflik tanah di Yogyakarta, Indonesia. IVAA juga menyelenggarakan pameran, program publik, pertukaran budaya yang memperluas diskusi tentang seni dan demokrasi, politik kearsipan dan kemungkinan dekolonisasi budaya.

 

Beberapa kegiatan itu adalah Festival Arsip: Kuasa Ingatan (2017). Festival ini digelar dalam rangka untuk memperpendek jurang antara publik dengan arsip yang selalu dipandang sepi, berdebu, dan membosankan. Ada beberapa mata acara, seperti pameran arsip, seminar internasional, pentas musik dan teater, serta workshop. Kemudian Pusparagam Pengarsipan (2019), di mana kami mengundang beberapa pemerhati arsip dari berbagai lokasi di Indonesia untuk bertemu bersama, memproduksi karya seni, dan mempresentasikannya sebagai metode kolaborasi produksi pengetahuan melalui praktik kearsipan. Dan belum lama ini, Festival Arsip: Ephemera (2020), sebuah perayaan pengetahuan dengan metode kolaboratif antara IVAA dan komunitas Kampung Dipowinatan, Yogyakarta, untuk mengaktifkan ingatan dan pengetahuan kita tentang lanskap sosio-spasial.

Tulisan Terbaru

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.