/   
Shanty Harmayn Hofman
DKI Jakarta

DKI Jakarta

Shanty Harmayn Hofman, produser film Indonesia yang berbasis di Beijing dan Jakarta. Ia menerima gelar masternya di Stanford University untuk bidang Documentary Film. Minat Shanty pada film tumbuh sangat dini dan bisa dibilang terjadi tanpa sengaja. Awalnya ia menyukai film karena seorang teman ayahnya menitipkan kira-kira 1.000 kaset video berisi film cerita, acara televisi, dan film dokumenter. Sampai saat ini, film adalah minatnya yang tak pernah surut. Pada 1999 hingga 2004, bersama Natacha Devillers, ia menginisiasi dan mengelola Jakarta International Film Festival (JiFFest). Shanty berpengalaman dalam kepengurusan lembaga In-Docs, APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia) serta Dewan Penasehat Singapore Media Festival.

 

Shanty mendirikan perusahaan produksi film Salto Films pada 1998 di Jakarta. Beberapa film yang ia produksi mendapat penghargaan di ajang festival film nasional dan Internasional. The Photograph (2007) dan Whispering Sands (2001), yang disutradarai oleh Nan Achnas memenangkan penghargaan Special Jury Prize di Karlovy Vary International Film Festival 2008. Ini adalah produksi bersama dengan Trix Images, grup Sintesa dan Les Petites Lumieres. Pada 2008, film Garuda Di Dadaku arahan Ifa Isfansyah menjadi hit box office dengan lebih dari 1,3 juta penonton. Pada 2011, Salto memproduksi feature kedua dari Ifa Isfansyah, Sang Penari  (The Dancer) memenangkan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia 2011.

 

Sejak 2017, Shanty bermitra dengan Ben Soebiakto dan Aoura Chandra dan Tanya Yuson dalam menciptakan BASE Entertainment dan menjabat sebagai CEO. BASE ENTERTAINMENT adalah sebuah studio film yang berbasis di Jakarta dan Singapura dengan fokus pada pengembangan, pembiayaan, produksi, dan distribusi.

 

Film produksi terbaru BASE adalah Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar (2019) yang tayang perdana di Sundance 2020, menjadi salah satu dari 10 film berpenghasilan tertinggi di Indonesia pada tahun 2019 dan juga meraih 6 Piala Citra termasuk Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2020. Saat ini BASE tengah menyelesaikan proyek produksi Internasional bersama NETFLIX berjudul TRESE, Serial Animasi Netflix Original berdasarkan serial novel grafis Filipina populer oleh Budjette Tan dan Kajo Baldissimo dan THE EAST (DE OOST) sebuah drama perang oleh sutradara pemenang penghargaan Belanda, Jim Taihuttu, sebuah co-produksi dengan New Amsterdam Film Company.

Tulisan Terbaru

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.