/   

Muhamad Rido seorang penggiat sejarah dan seni. Lulusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menaruh minat lebih pada seni tradisi. Kesukaannya pada seni tradisi bermulai dari pembelajarannya ilmu bela diri atau maen pukulan Beksi khas Betawi. Keahlian seni bela diri yang ia miliki membawanya terbang ke Minahasa untuk membawakan teatrikal “Si Pitung Bangkit Kembali” dalam perhelatan Jambore Pemuda Indonesia Tahun 2019 karya persembahan dari Kontingen Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

 

Ia sangat suka menggali cerita-cerita masa lalu dari penuturan langsung para maestro, pelaku sejarah, pemerhati dan lain sebagainya soal seni tradisi dan keberlangsungannya. Biasanya hasil penggalian itu ia tuangkan dalam tulisan dan dipublish ke beberapa media online. Melalui sebuah wadah bernama Kampung Silat Petukangan yang dirinya turut menginisiasi pada tahun 2019 silam, ia terus bergeliat menghidupkan tak hanya silat sebagai seni dan bela diri, tetapi juga merambah pada sastra, teater, seni pertunjukan Ondel-Ondel, Topeng Blantek, Rebana Gedigdug, seni tradisi Palang Pintu hingga literasi kebudayaan yang menyangkut Betawi dan Kota Jakarta. Pada dua tahun belakangan, bersama Teater Kampung Silat Petukangan turut menjadi bagian dalam Festival Teater Jakarta Selatan. Salah satu karya tulisnya bersama Gres Grasia Azmin, Dosen Universitas Negeri Jakarta dalam bunga rampai yang berjudul “Perwajahan dan Tantangan Tradisi Lisan” telah terbit pada 2020.

 

Bang Rido atau Bang Kodir yang kerap disapa demikian dapat dihubungi via email, ridomm31@gmail.com atau direct message instagram @emkodir.

Tulisan Terbaru

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.