/   Kabar Seni

Jakarta – Perkenalkan, Dinita Amanda dan Ahmad Bari Mubarak. Keduanya baru saja merampungkan masa magang di Koalisi Seni, yang dimulai pada Februari 2020.

“Sebagai pelajar seni, aku mungkin sedikit dari kebanyakan lulusan seni yang tidak ingin jadi seniman. Meskipun begitu, aku tetep ingin berkontribusi untuk seni,” kata Dinita yang merupakan lulusan program studi Seni Rupa Universitas Brawijaya.

Setahun setelah mengikuti @koalisiseni di Instagram, Dinita mencoba melamar magang di Koalisi Seni, lembaga yang dirasanya bisa membuka jalan untuk berkontribusi pada seni, dan berhasil. “Masuk ke Koalisi Seni, banyak banget yang dipelajari tentang ekosistem seni, apalagi ketika ikut RUA (Rapat Umum Anggota), Temu Jaringan, diskusi dengan anggota sebelum COVID, atau ngobrol face to face dengan teman-teman pengurus,” ujarnya.

Semasa magang di Regu Komunikasi Koalisi Seni, Dinita bertanggung jawab menciptakan konten untuk akun Instagram @kamimusik_id. Ia yang dulunya lebih banyak mendengarkan musik, kemudian jadi banyak membaca informasi tentang musik dan menghargai para musisinya. Masukan dari rekan seregu membantunya mengembangkan kemampuan menulis selama enam bulan magang. Selepas masa magang, Dinita melanjutkan membantu Regu Komunikasi secara paruh waktu.

Sementara itu, Bari membantu Regu Jejaring dan Anggota menyusun profil para anggota Koalisi Seni. Ia meriset napak tilas perjalanan mereka dan mengaku sering takjub pada pencapaian seniman-seniman yang tak main-main. “Kesempatan buat memverifikasi apa yang sudah dinarasikan kepada empunya cerita juga jadi pengalaman menarik. Respon para seniman dalam menyikapi sesuatu memang nggak bisa ditebak,” tutur lulusan Sastra Indonesia Universitas Indonesia itu.

Magang di Koalisi Seni juga membuat para mereka sering jalan-jalan sebelum pandemi untuk  mengunjungi anggota di sekitaran Jakarta. “Suatu waktu kami mengunjungi dapur Wikimedia di Sudirman, belajar terlibat membangun konten di Wikipedia yang sering jadi rujukan. Di lain hari, kami berkunjung ke laboratorium Kelas Pagi. Kami menelisik ruang belajar para peminat fotografi dan melihat Anton Ismael, fotografer legendaris pengampu Kelas Pagi, lagi melukis tanpa kuas. Ia menggunakan tangannya untuk menyapu kanvas,” ucap Bari mengenang masa itu.

Bari merasa nyaman selama magang. “Orang-orang Sekretariat Koalisi Seni sangat membuka diri dan sering betul tertawa bersama. Tanggung jawab kerja yang kadang memberatkan jadi luruh begitu saja. Kalau memang magang adalah tahap yang harus dilewati sebelum menghibahkan diri pada suatu jenis profesi yang konkret, puji Tuhan saya dapat mengalaminya,” paparnya. Ia kini bergabung dengan Koalisi Seni sebagai Asisten Program.

Secara berkala, Koalisi Seni membuka kesempatan magang bagi yang ingin merasakan bekerja dalam satu-satunya lembaga advokasi kebijakan seni di Indonesia. Pengumuman magang dilakukan melalui media sosial Koalisi Seni di Instagram, Facebook, dan Twitter. Silakan ikuti media sosial Koalisi Seni agar selalu update soal kabar kesempatan magang ini. (Bunga Manggiasih)

Tulisan Terbaru

Tinggalkan komentar

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.