Keluhan atau gugatan mengenai minimnya dukungan pemerintah dan pihak terkait lainnya terhadap kegiatan seni, rasanya sudah terlalu klise terdengar. Perlu adanya langkah yang lebih konkrit dalam advokasi kesenian, khususnya kebijakan kesenian, agar dukungan terhadap kesenian dapat lebih memadai.
Sayangnya, dalam prosesnya, advokasi tersebut cukup sulit dilakukan. Salah satu hambatan utamanya adalah ketiadaan data yang komprehensif mengenai kondisi terkini dari dunia kesenian Indonesia. Data ini dibutuhkan agar rancangan arah baru ataupun sasaran bantuan terhadap dunia kesenian dapat tepat sasaran. Data yang dimaksud adalah data tentang bagaimana keadaan sesungguhnya kesenian Indonesia saat ini, apakah berkembang dengan baik? Infrastrukturnya memadai? Sumber pendanaannya tersedia? Serta apa sesungguhnya kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas dunia kesenian Indonesia saat ini?
Sesungguhnya, telah ada inisiasi dari masyarakat sipil untuk menyusun data yang komprehensif mengenai kondisi lembaga seni di Indonesia. Salah satunya adalah inisiatif yang dilakukan oleh Yayasan Kelola lewat “Direktori Seni dan Budaya Indonesia”. Namun, belum ada usaha yang signifikan baik dari Pemerintah maupun gerakan masyarakat sipil untuk melengkapi dan/atau memperbaharui data mengenai lembaga kesenian di Indonesia. Sehingga saat ini, tidak diketahui bagaimana kondisi dunia kesenian di Indonesia, khususnya yang terkait dengan lembaga kesenian.
Berangkat dari kondisi inilah, maka Koalisi Seni Indonesia menilai sudah saatnya dimulai sebuah usaha untuk melakukan pemetaan terhadap masalah, kebutuhan, dan strategi yang diperlukan oleh dunia kesenian di Indonesia. Koalisi Seni memulainya lewat Penelitian Keberlangsungan Lembaga Seni di 8 Kota di Indonesia dengan total 227 responden.
Keputusan memilih lembaga seni sebagai objek penelitian didasarkan pada pemahaman bahwa lembaga seni merupakan sebuah entitas yang dapat menjalankan fungsi sebagai pusat produksi karya, penyelenggara kegiatan kesenian, hingga penyedia pendidikan kesenian bagi masyarakat. Sehingga, dengan melihat keadaan lembaga seni, seharusnya sudah dapat diketahui bagaimana gambaran mengenai keadaan sesungguhnya dunia kesenian yang ada dalam sebuah masyarakat.
Apa yang kemudian disajikan dalam laporan penelitian ini adalah merupakan inisiatif awal dari Koalisi Seni Indonesia untuk memulai upaya memetakan perkembangan seni yang harusnya bisa terus berlanjut dengan perluasan wilayah yang dapat merepresentasikan perkembangan seni di seluruh wilayah Indonesia. Tentu saja ini merupakan kerja besar yang tidak mungkin dilakukan oleh Koalisi Seni sendiri, tetapi harus melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan seni lainnya. Alih-alih sekedar mengeluh dan menggugat, nampaknya kerja nyata dan terstruktur sudah menunggu kita agar ekosistem seni yang lebih baik, secara perlahan dapat dibangun berdasarkan data yang akurat dan bukan sekedar asumsi belaka.
Silakan unduh hasil penelitian ini di tautan berikut: Keberlangsungan Lembaga Seni di 8 Kota di Indonesia