/   Kabar Seni

2019 dan semester pertama 2020 merupakan tahun yang begitu dinamis bagi sektor kesenian Indonesia. Guncangan dirasakan dalam berbagai lingkup sekaligus, dari yang publik hingga yang paling personal. Berbagai dinamika ini memberi dampak signifikan dalam sektor seni dan menajamkan siasat Koalisi Seni dalam kerja advokasinya.

Pada awal 2019, bersama para pemangku kepentingan di sektor musik, Koalisi Seni berhasil menggagalkan Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan. Sebagai kelanjutan dari komitmen untuk memperbaiki tata kelola industri musik, Konferensi Musik Indonesia yang kedua diadakan di Bandung untuk membahas isu-isu yang mendesak di sektor musik, termasuk kesadaran membentuk serikat musisi yang muncul sejak konsolidasi tolak RUU Permusikan.

Dalam lingkup lebih luas, implementasi Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan (UUPK) terus kami kawal. Koalisi Seni memantau dan mengevaluasi penerapan UUPK untuk mengidentifikasi praktik-praktik baik dan yang masih perlu diperbaiki selama dua tahun sejak regulasi ini disahkan.

Setelah anggaran bagi dana perwalian kebudayaan tercantum dalam APBN 2020, kebutuhan merancang kelembagaan dan mekanisme penyaluran manfaat dana perwalian kebudayaan pun semakin mendesak. Koalisi Seni menyampaikan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan menggunakan data-data yang dihimpun dari aspirasi para pemangku kepentingan sektor seni.

Lalu muncul pandemi virus Corona. Kita semua dipaksa bekerja dari rumah sejak Maret 2020. Krisis yang timbul memunculkan kesempatan advokasi baru untuk menjaga nyala seni. Urun rembuk dilakukan secara daring, demikian juga dengan diskusi antar organisasi. Siasat baru harus ditempuh untuk rencana-rencana yang telah dibuat. RUA untuk pertama kalinya akan dilakukan secara daring berselang-seling dalam 3 hari untuk meminimalisir screen fatigue. Untuk penguatan kapasitas anggota, Kelas Advokasi Kebijakan Seni Indonesia (Kelas AKSI) yang telah diujicobakan di akhir 2019 juga harus beralih format. Silabusnya bakal disempurnakan berdasarkan rekomendasi anggota peserta uji coba Kelas AKSI tahun lalu, dan ketersediaan platform yang sesuai.

Pandemi COVID-19 ini bukan masa yang mudah, namun tidak ada masa seperti sekarang saat seni sungguh terasa dibutuhkan banyak orang untuk bertahan menjaga kewarasan melewati krisis dari rumah masing-masing. Ini kesempatan untuk menggalang dukungan publik bahwa seni penting untuk kehidupan dasar kita.

Akhir kata, kami harap teman-teman sekalian dapat menikmati sajian ini: sekilas rencana 2020, dan berbagai catatan kegiatan 2019. Kami menuliskannya sebelum masa pandemi, mohon maaf jika ada kekurangan.

Terima kasih bagi Regu Riset, Regu Komunikasi, Regu Jaringan dan Keanggotaan, juga Regu Advokasi yang telah menyiapkan sajian ini. Terima kasih Mas Hikmat Darmawan atas kontribusi tulisannya yang segar untuk refleksi langkah ke depan dengan normalitas baru ini.

Salam siku, jaga keselamatan.
Mari perkuat Koalisi kita.

Silakan unduh catatan Koalisi Seni soal tahun 2019 dan awal 2020 di tautan ini.

Tulisan Terbaru

Tinggalkan komentar

Imajinasi dan daya berpikir kritis adalah kunci perubahan. Karena itu, seni merupakan prasyarat utama terwujudnya demokrasi. Dukung kami untuk mewujudkan kebijakan yang sepenuhnya berpihak pada pelaku seni.